Rabu, 19 Februari 2014

Pemeliharaan TM Karet

LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN UTAMA
PEMELIHARAAN TANAMAN MENGHASILKAN KARET


Disusun Oleh :
Kelompok B1-1

 Nama                NIM
 Renta R Lumbantoruan    J3T112005
 Gayus T Hutasoit         J3T112006
 Arifin Tamba          J3T112033
 Rizky Kurniawan        J3T112073
 M. Taufiq Kamil        J3T112100





TEKNOLOGI DAN MANAGEMEN PRODUKSI PERKEBUNAN
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013


TINJAUAN PUSTAKA
Karet dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliosida
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiareae
Genus : Hevea
Spesies : Hevea brasililensis Muell. Arg
Tanaman karet berupa pohon, ketinggiannya dapat mencapai 30-40 meter. Sistem perakarannya padat/kompak, akar tunggangnya dapat menghunjam tanah hingga kedalaman 1-2 meter, sedangkan akar lateralnya dapat menyebar sejauh 10 meter (Syamsulbahri, 1996).
Tanaman karet berupa pohon yang tingginya bisa mencapai 25 meter dengan diameter batang cukup besar. Umumnya batang karet tumbuh lurus ke atas dengan percabangan dibagian atas. Dibatang inilah terkandung getah yang lebih terkenal dengan nama lateks (Setiawan dan Andoko, 2005).
Daun berselang-seling, tangkai daun panjang, 3 anak daun yang licin berkilat. Petiola tipis, hijau dan berpanjang 3,5 – 30 cm. Helaian anak daun bertangkai pendek dan berbentuk lonjong oblong (Sianturi, 2001).
Tanaman karet adalah tanaman berumah satu (monoecus). Pada satu tangkai bunga yang berbentuk bunga majemuk terdapat bunga betina dan bunga jantan (Setyamidjaja, 1999).
Buah karet dengan diameter 3-5 cm, terbentuk dari penyerbukan bunga karet dan memiliki pembagian ruangan yang jelas, biasanya 3-6 ruang. Setiap ruangan berbentuk setengah bola (Setiawan dan Andoko, 2005).
Biji karet terdapat dalam setiap ruang buah. Jadi, jumlah biji biasanya tinga, kadang enam. Ukuran biji besar dengan kulit keras. Warnanya cokelat kehitaman dengan bercak-bercak berpola khas.

Latar belakang
Tanaman karet memasuki periode Tanaman Menghasilkan (TM) setelah lilit batangnya mencapai ukuran minimal 45 cm pada ketinggian 1 m di atas pertautan (kaki gajah). Kriteria tersebut umumnya dicapai pada umur sekitar 6 tahun setelah tanam, tergantung kondisi pemeliharaan badan jenis klon yang akan menentukkan laju pertumbuhan lilit batang per tahun.
Pemeliharaan tanaman karet TM ditunjukkan untuk mengkondisikan pertumbuhan vegetatif tanaman selalu dalam kondisi optimal sehingga berproduksi tinggi secara berkesinambungan dengan umur ekonomi yang lama. Pada umumnya umur ekonomi tanaman karet sekitar 30 tahun.
Pemeliharaan tanaman karet TM ini difokuskan pada tanamannya selain juga terhadap kondisi lahan agar lahan terus mendukung pertumbuhan tanaman karet. Kegiatan pemeliharaan tanaman karet TM meliputi pemupukan, pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit dan konservasi lahan
Pemupukan dan pengendalian gulma merupakan dua kegiatan pemeliharaan yang sangat dominan pada pertanaman karet TM. Pengendalian gulma sebelum pemupukan bertujuan agar pupuk yang diberikan sepenuhnya dapat dimanfaatkan oleh tanamn karet. Pengendalian gulma dilakukan secara periodik agar jalur tanaman selalu dalam kondisi bebas gulma dan gawangan hanya ditumbuhi oleh gulma lunak dan bebas dari gulma berkayu dan alang-alang.
Tujuan:
    Kegiatan praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat menentukkan kegiatan yang termasuk dalam pemeliharaan TM karet. Melaksanakan pekerjaan pengendalian gulma dan pemupukan TM karet.




BAHAN, ALAT, DAN METODE PELAKSANAAN
Tempat
Kebun percobaan Cikabayan, Dramaga Bogor
Bahan dan alat
1.    Tanaman karet menghasilkan
2.    Cangkul
3.    Parang
4.    pupuk
•    Urea : 175 gr/tanaman x 6 tanaman = 1050gr/ 6 tanaman
•    SP-36 : 125 gr/tanaman x 6 tanaman = 750 gr/6tanaman
•    KCl : 150 gr/tanaman x 6 tanaman = 900 gr/6tanaman
•    Dolomit : 50 gr/tanaman x 6 tanaman = 300 gr/6tanaman
Metode
1.    Gulma yang ada disekeliling tanaman (radius 1 m dari barisan tanaman karet) dibersihkan dengan menggunakan cangkul dan parang. Seluruh permukaan tanah di daerah ini harus dibersihkan dari gulma.
2.    Pemupukan dilakukan dengan cara menyebar pupuk secara merata pada alur yang dibuat berjarak sekitar 1 meter dari barisan tanaman karet.
3.    Setelah pupuk tersebar merata, lakukan penutupan alur.
4.    Lakukan pengukuran lilit batang tanamna karet ( 6 tanaman perkelompok ) pada ketinggian 1 m di atas permukaan pertautan.



HASIL DAN PEMBAHASAN
a.    Hasil
Hasil yang diperoleh pada praktikum pemeliharaan TM karet adalah : Hasil kerja yang dilakukan oleh kelompok B1-1 untuk pemeliharaan 6 tanaman menghasilkan (TM) karet adalah selama 43 menit atau 0,71 jam. Perhitungan HOK : (catatan 1 HOK = 1 orang dengan 7 jam kerja) = 0,71 jam x 5 orang x (1 HOK / 7 jam) = 0.51 HOK. Populasi karet  dalam 1 hektar sekitar 550 tanaman. Perhitungan HOK untuk luasan 1 hektar tanaman kelapa  adalah (550 / 5) x 0.51 HOK = 56,1 HOK.

b.    Pembahasan
Kegiatan praktikum yang dilakukan adalah pemeliharaan terhadap tanaman karet  yang sudah menghasilkan yaitu melakukan pengendalian gulma, pemupukan pada 6 tanaman karet TM. Dalam pengendalian gulma, lahan karet dibersihkan dari gulma dengan kondisi Wo dan membersihkan lahan secara strip weeding yaitu lahan disekitar tanaman karet dibersihkan hingga bersih hingga menyambung dengan lahan pembersihan tanaman karet lain. Pengendalian gulma dilakukan dengan luas jari-jari 1,5 meter dari batang tanaman. Hal itu dikarenakan agar tempat lateks terlihat dan lateks bersih dari kotoran yang ada di gulma


Setelah melakukan pengendalian gulma, kegiatan berikutnya adalah pemupukan. Adapun jenis pupuk yang digunakan antara lain Urea, SP-36, KCl dan dolomit dengan dosis masing-masing 100 gram, 100 gram, 100 gram dan 50 gram per tanaman. Urea, KCl dan SP-36 diberikan secara bersama-sama pada radius 1 meter dari tanaman pokok, kemudian ditutup agar pupuk tidak menguap.




KESIMPULAN
Praktikum pemeliharaan tanaman menghasilkan (TM) karet  yang dimulai dengan pengendalian gulma, dan pemupukan membutuhkan waktu 0,71 jam dengan 5 pekerja, sehingga HOK yang didapat adalah 0,51. Pemeliharaan tanaman menghasilkan karet yang baik terutama pengendalian gulma dan pemupukan akan menghasilkan tanaman menghasilkan karet yang berproduktifitas tinggi dan lateks yang keluar tidak terkotori oleh kotoran dari gulma.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.incraf.org (Rabu, 25 Desember 2013)
http://4m3one.wordpress.com/2010/12/21/pemeliharaan-tanaman-karet-hevea-brassiliensis-muell-arg/ (Rabu, 25 Desember 2013)
Http:// Litbangdeptan.com (Rabu, 25 Desember 2013)
Http://pustaka-deptan.go.id, 2010. Budidaya Tanaman Karet (Rabu, 25 Desember 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar