Selasa, 26 Februari 2013

"ONDE – ONDE LEMOT"


 


 

Assalamu'alaikum Wr.Wb


 

    Kami dari kelompok 4 akan menampilkan sebuah drama yang berjudul "onde – onde lemot"

    Sebelumnya saya akan memperkenalkan anggota dari kelompok 4 yang pertama, saya sendiri Musthofa ali s sebagai narator

    "ardiansyah" sebagai "Onde – onde lemot"

    " Robiatul Adawiyah" sebagai "Klenting kuning"

    " Novia Trisna K" sebagai "Klenting hijau"

    "Silva Rahmawati" sebagai "Klenting merah"

    "Widayanti" sebagai "Ibu Onde – onde lemot"

    "M.Taufiq Kamil" sebagai "Yuyu njengkang"


 

Narator :

    Pada suatu hari hiduplah seorang jejaka tampan dan kaya raya bernama Onde – onde lemot, atau sering dipanggil "O'ol". O'ol hidup bersama ibunya yang bernama Onde – onde ningrat , atau biasa dipanggil bu O'on. Ayah O'ol telah lama meninggal, dan ayah O'ol telah meninggalkan warisan berupa sebuah kapal pesiar, hotel berbintang 7, 10 mobil BMW, 5 rumah gedong, sawah 100 hektar, 500 eor ayam, 200 ekor kambing, 299 ekor bebek, 5 tambak bandeng, 1 hektar kebun jengkol dan sebuah pabrik Onde – onde.

    Meskipun sangat kaya, O'ol sangat sulit untuk mendapatkan jodoh, karena dia sangat lemot. Karena kelemotannya itu, banyak wanita yang memanfaatkannya untuk menguras harta kekayaanya maka sang ibu mengadakan sayembara untuk gadis – gadis cantik gi seluruh penjuru desa "Moro Wareg"


 

Yuyu njengkang:

                "atention please"


 

    Untuk seluruh gadis di desa moro wareg yang ingin menjadi stri dari tuan muda Onde – onde lemot alias O'ol anak dari nyonya besar Onde – onde ningrat, dapat datang ke kediaman bu O'on di seberang danau banyu butek.


 

        Sekian dan thank you..

Dengan cepat berita tersebut menyebar ke seluruh penjuru desa, dan sampailah kepada 3 orang gadis yang bernama klenting merah, klenting hijau, dan klenting kuning.


 

Klenting hijau    :"Eh kak merah, udah denger belum kalo besok ada sayembara"

Klenting merah    :" hem,, udang donk, sayembara dari bu O'on buat anaknya yang kaya raya itu kan?

Klenting hijau    :"iya, udah kaya, ganteng, tapi katanya si O'ol tu agak lemot ya ?"

Klenting merah    :"Ah, itu si nggak penting si O'ol tu kan kaya banget gitu loh..!!

Klenting hijau    :"iya juga ya kak, kalau salah satu dari kita terpilih jadi istrinya O'ol,kita bisa jadi kaya raya"

Klenting merah    :"iya lagian dia kan lemot, mana tahu dia kalau kita porotin."

Klenting kuning    :"kakak, kakak kok ngomongnya gitu sie?? Kan kasihan kalau O'ol yang baik itu Cuma di porotin."

Klenting merah    :"Eh, kamu nguping ya?

Klenting kuning    :"Enggak kok, aku nggak sengaja denger pembicaraan kak merah dan kak hijau"

Klenting hijau    :"mana ada si, maling ngaku/mana makanan yang aku pesan?"

Klenting kuning     :"maaf kak, warungnya tutup."

Klenting hijau     :"Dasar, kamu tuh kalu disuruh emang nggak pernah bener."

Klenting merah    :"iya ni, yaudah kalau gitu buatin kita makanan aa aja deh, yang enak."

Klenting kuning    :"baik kak, tapi besok saya bolehkan ikut sayembara itu"

Klenting merah    :"hahahaha, emangnya mau, O'ol yang tampan itu milih kamu yang jelak dan bau ini."

Klenting kuning    :"tapi, aku kan juga ingin mencoba kak"

Klenting merah    :"hmmm, gimana ya..?"

Kelnting hijau    :"lihat aja deh besok, kalau kerjaan kamu udah selesai semua, kamu boleh ikut."

Klenting kuning    :"memangnya karjaan apa si kak?"

Klenting hijau    :" pake tanya kerjaan apa, ya kerjaan kamu yang biasa itu apa bersihin taman, ngepel lantai,nyuci pakaian pokoknya semuanya deh!!"

Klenting kuning    :"oh, itu sih kecil, kan bisanya aku juga yang bersih – bersih."

Klenting merah    :"Emangnya Cuma itu? Ya enggak lah, kamu besok harus bantu aku dan hijau untuk berdandan supaya O'ol mau pilih salah satu dari kita."

Klenting kuning    :"baik kak."


 

Sementara itu, si O'ol dan ibunya sendang berbincang – bincang dirumahnya.

O'ol    :"mam...,kenapa sih, mami pake cari'n aku jodoh segala?"

Bo O'on    :"hmm,gak apa-apa si ol, mami Cuma pengen kamu tuh dapet jodoh yang bener. Lagian kamu tuh udah tua,udah saatnya buat nikah."

O'ol    :"emangnya apa hubungannya tua sama nikah mam?"

Bu O'on    :"apa yak..? ya pokoknya ada deh hubungannya kamu ikutin mami aja."

O'ol pun mengikuti gerak gerik bu O'on

Bu O'on    :" kamu ngapain ikut – ikutan gerakan mami?"

O'ol    :"loh, katanya tadi suruh ikutin gerakkan mami?"

Bu O'on    :"aduh.. O'ol..O'ol , kamu tu udah lemot Oon lagi

    (pergi miningggalkan O'ol)

O'ol    :"ya iyalah, ibunya aja oon, pasti anaknya juga Oon donk,ahihihihi..."

Disisi lain klenting merah dan lenting hijau sedang bersiap – siap untuk mengikuti sayembara.sedangkan klenting kuning sedang sibuk membersihkan taman.

Ketika klenting kuning sedang ke dapur, klenting merah dan klenting hijau merencanakan sesuatu untuk memperlambat lenting kuning

Klenting merah    :"eh hijau .kamu lihat tempat sampah itu kan?"

Klenting hijau    :"iya, lihat kenapa si kak?"

Kelnting merah    :" kita tuang aja tu sampah biar berantakan, terus si kuning nggak bisa ikut deh."

Klenting hijau    :"hmm,kakak pinter banget si, ya enak aja tu kuning mau ikut sayembara."

    (klenting merah dan hijau pun akhirnya melakukan semua remcana buruknya)

Klenting merah    :"ayo cepat hijau, nanti kita terlambat"

Klenting hijau    :"iya,iya!ayo berangkat."

Klenting kuning    :"eh,tunggu..."

Klenting merah    :"aduh, pa lgi sih."

Klenting kuning    :"aku udah siap ni, aku ikut ya kak."

Klenting merah &hijau:" SIAPA LOE.??"

Klenting kuning    :"loh kok gitu? Katanya kalo kerjaan ku sudah selesai semua aku boleh ikut?"

Klenting hijau    :"itu kan kalau kamu udah selesai buktinya taman masih berantakan."

Klenting kuning    :"loh, perasaan udah beres semua kok."

Klenting hijau    :"liat aja , tuh..!"

Klenting kuning    :"loh kok jadi gitu sih."

Klenting merah    :"berarti, kamu nggak bisa ikut kuning!

(klenting kuning pun menangiz meratapi nasibnya)


 

Klenting merah dan klenting hijaupun berangkat kesayembara.sementara itu kuning berusaha secepat mungkin untuk membersihkan sampah – sampah yang berserakan. Ditengah perjalanan,klenting merah dan klenting hijau bertemu dengan yuyu njengkang. Yuyu jnengkang adalah penjaga jembatan danau banyu butek. Dan yuyu yang satu ini sangat matre dan licik sekali..

Yuyu njengkang    :"eh..eh..eh..mau pada kemana kalian

Klenting hijau    :"kita ingin menyebrangi danau ini, agar bisa ikut sayembara di rumah bu O'on''

Yuyu njengkang    :"oh..oh..oh...kalau begitu.sebelum kalian melewati jembatan ini, kalian harus memenuhi persyaratannya terlebih dahulu."

Klenting merah    :"memangnya apa persyaratannya?"

Yuyu njengkang    :"syarat yang pertama

    Kalian harus membelikan aku pulsa super sms 25 ribu, reguler 10 ribu, terus pulsa internet 10 ribu buat fb'an gitu loh.."

Klenting merah    :"ni yuyu matre banget si?"

Yuyu njengkang    :"eh, mau lewat nggak..?"

Klenting hijau    :"ya udahlah kak, ntar kita telat ikut sayembara.lagian kalo kita kepilih pasti kita dapet uang berlipat – lipat dari ini."

Klenting merah    :"iya juga ya, ya udah deh bentar ya.mana nie hp gue."

(akhirnya klenting merah dan hijau pun mengirim pulsa pada yuyu njengkang)

Klenting merah    :"udah kan, berarti kita udah boleh lewat donk."

Yuyu jnengkang    :"eitz,kata siapa udah boleh lewat?"

Klenting hijau    :"emangnya apa lagi sih?"

Yuyu njengkang    :"ni kalian harus beli parfum yang aku jual."

Kalenting hijau    :"emangnya buat apa?parfumku lebih wangi daripada parfum ini."

Yuyu njengkang    :"yah, ini tu parfum kesukaan si O'ol murah kok Cuma 10 ribu."

Klenting hijau    :"bener ni? Ya udah aku beli dua."

Setelah memenuhi persyaratan dari yuyu njengkang,klenting merah dan klenting hijaupun melanjutkan perjalanan. Selang beberapa waktu kemudian klenting kuning datang dengan pakaian yang berantakan karena terburu – buru ."dan klenting kuning pn bertemu dengan yuyu njengkang.

Yuyu njengkang    :"mau kemana kamu?"

Klenting kuning    :"saya mau menyebrangi danau ini agar saya dapat ikut sayembara yang diadakan ibu O'on

Yuyu njengkang    :"oh, kalau begitu seperti para gadis yang lain, kamu harus membelikan aku pulsa."

Klenting king    :"PULSA.jangankan pulsa hppun aku tak punya.."

Yuyu njengkang    :"ha? Kalau begitu kamu tidak boleh lewat."

Klenting kuning    :"ayolah yuyu yang baik hati, ijinkan aku melewati danau ini."

Yuyu njengkang    :"baik hati? Memangnya aku baik?"

Klenting kuning    :"iya, aku hanya punya kartu ATM apa bisa aku membayar dengan ini?"

Yuyu njengkang    :"waah,aku nggak punya mesin geseknya?

    Ya sudahlah kamu lewat saja karena kamu sudah bilang kalau aku ini baik hati."

Klenting kuning    :"benarkah? Terima kasih tuan yuyu yang baik hati."

Yuyu njengkang    :"ya sama – sama semoga sukses ya!"

Di sisi yang berbeda klenting merah dan klenting hijau telah sampai terlebih dahulu di depan rumah nu O'on.

Bu O'on    :" wah, rame – rame ada apa ini kok banyak gadis cantik disini?"

Klenting hijau    :"gimana sih ibu ini, ibu kan yang udah nyebarin sayembara untuk anak ibu ,si O'ol

Bu O'on    :" oh iya ya(menepuk jidat)dasar saya ini memang O'on hehehe apa saya udah pikun ya?

Klenting hijau    :"aduh,ibu..ibu!"

Bu O'on     :"baiklah kalau begitu, bagi para gadis bersiaplah kita sambut pria paling lemot d desa moro wareg. Inilah dia Onde – onde lemot."

Klenting hijau    :"mana bu?"

Bu O'on    :"mana ya ? tunggu dulu sebentar ya.."

Klenting merah    :"aduh ...lama banget sih"

Bu O'on    :"O'ol..O'ol...cepat keluar didepan para gadis telah menunggumu.

O'ol    :"belum siap mam"

Bu O'on    :"ya sudah cepat ya!"

O'ol    :"iya!"

Selama menunggu O'ol, bu O'on berbincang – bincang dengan klenting merah dan klenting hijau. Disaat mereka sedang berbincang – bincang, tiba – tiba klenting kuning datang.

Klenting kuning    :"maaf semuanya, saya belum terlambatkan ?"

Klenting merah    :"eh, kamu ngapain datang kesini?"

Bu O'on    :"kamu kenal dengan gadis jelek ini ?"

Klenting hijau    :"oh enggak, kami tidak mengenal dia."

Klenting kuning    :"kok kakak gitu si sama aku?"

Klenting merah    :" kakak..? emang kamu siapa manggil aku kakak adik aja bukan."

Bu O'on    :"sudah...sudah, biarkan saja dia ikut sayembara ini lagi pula diakan jelek mana mungin anakku akan memilih dia."

Sekali lagi bu O'on memanggil – manggil anaknya. Dan tak lama kemudian O'ol pun keluar dari kamarnya.

Teng....teng...teng...teng.....teng....teng...teng...teng....teng..

Bu O'on    :"O'ol di hadapanmu ada 3 orang gadis silahkan kamu mau pilih yang mana?"

O'ol    :" wah canti – cantik ya mam."

(klenting merah, hijau dan kuningpun tersenyum malu)

O'ol    :"tapi saya bingung bagaimana cara memilihnya?"

Bu O'on    :"hmm, kalu begitu beri saja mereka pertanyaan."

O'ol    :"pertanyaan apa ya?" (berfikir lama sekali)

Satu jam kemudian

Bu O'on    :"ayo cepat!"(sambil menepuk pundak O'ol)

O'ol    :"sebentar bu, saya sedang berfkir.

Bu O'on    :" dasar lemot, mikir aja lama benget."

O'ol    :"aha...(mengagetkan bu O'on) saya tahu pertanyaannya."

Bu O'on    :" apa ol?"

O'ol    :"jika salah satu dari kalian menjadi istriku, apa yang bisa kalian lakukan untuk membahagiakan ku?"

Bu O'on    :"nah, silahkan dijawab.dimulai dari kamu klenting merah."

Klenting merah    :"hmm,jika aku terpilih sebagai istrimu, aku bisa membantumu untuk mengatur keuangan dikeluarga ini.jadi kamu dan bu O'on tidak usah pusing untuk menghitung uang kalian yang banyak itu..

Klenting hijau    :" kalu aku, aku bisa dandan cantik tiap hari ke salon tiap hari meny pedy krimbat luluran maskeran supaya aku bisa cantik tiap hari di hadapanmu O'ol."

Bu O'on    :"nah kalau kamu klenting kuning?"

Klenting kuning    :"kalau aku ,hmm aku tidak dapat memberikan seperti apa yang kakak – kakak ku dapat berikan padamu aku hanyadapat memberkan seluruh jiwa dan raga ku hanya untukmu."

Lalu O'olpun bingung untuk memilih gadis yang mana yang akan di jadikan istrinya.

Bu O'on    :"gimana ol?kamu pilih gadis yang mana?


 

O'ol    :"saya bingung mam?"

Bu O'on    :"aduh, nggak usah bingung tu si merah dan hijau kan cantik –catik."

O'ol    :"(O'ol berfikir lama sekali)"em............em....em.....

Saju jam kemudian

Bu O'on    :"ayo dong ol cepat.para gadis sudah tunggu jawabanmu kamu pilih salah satu gadis kalau kamu tidak suka kamu dpat mematikan lilin mereka."

O'ol    :"iya mam."

Lali O'ol pu berjalan mendekati klenting merah

O'ol    :" hai..!!"

Klenting merah    :"hai juga!!"

Ool    :"kamu, cantik – cantik kok bau yuyu si?"

Klenting merah    :"ah,masak si ol perasaan aku nggak bau dech."

Bu O'on    :coba – coba mana mami lihat.ah nggak bau ol jangan – jangan mulut kamu tu yang bau."

Kemudian O''ol mendekati klenting hijau

O'ol    :"hai.."

klenting hijau    :"hai juga ol!"

O'ol    :"aduch kamu kok juga bau yuyu kamu belum mandi ya?"

Klenting hijau    :"hah mana mungkin aku tu udah luluran segala mecem biar wagi dan cantik masak bau si?"

O'ol    :"iya beneran bau kok/"

Klenting hijau    :"ah jangan – jangan kamu tu yang salah cium aku tu sudah pake parfum kesukaan kamu ."

O'ol    :"parfum apa'an?"

Klenting hijau    :"parfum yang dijual si yuyu njengkang."

O'o    :" oh, brarti kamu kena tipu si yuyu njengkang."

Klenting hijau    :"apa..?"

(Klenting hijau pun berbisik pada klenting merah dasar tu yuyu dia telah menipu kita)

O'ol menuju klenting kuning

O'ol    :"hai.."

Klenting kuning    :" hai.."(klenting kuning menundukkan wajahnya)

O'ol    :"nah ini dia"

Bu O'on    :" kenapa ol?"

O'ol    :"yang ini nggak bau si yuyu mam.."

Bu O'on    :"(bu oon mencium bau klenting kuning)aduh jangan – jangan selain otak kamu yang lemot hidung kamu juga lemot ya ol."

O'ol     :"ah, mami hidung mami kali yang nggak bener."

Bu O'on    :"ayo kamu pilih yang mana?"

(sekali lagi O'ol berfikir sangat lama)]

Satu jam kemudian

Bu O'on     :"O'ol ayo dong cepet."

O'ol    :"iya mam sabar dong ini kan milih istri bukan milih onde – onde.

Akhirnya nde – onde lemot berjalan menuju ketiga gadis itu dan dengan pasti O'ol mematikan lilin klenting merah dan klenting hijau.

Klenting merah    :"terlalu sadis caramu."

Klenting hijau    :"mematikan lilinku

Klenting merah    :"dari sayembara ini"

Klenting merah &hijau:"tanpa paduli sakitnya aku."

Klenting hijau    :"sebel dech."

Akhirnya klenting merah dan klenting hijaupun pergi dari rumah O'ol dengan wajah cemberut dan hati yang remuk.

Bu O'on    :"haey O'ol jemput pasanganmu kemari"

(O'ol membawa gadis pilihannya ke ibu O'on)

Bu O'on     :"ini yang kau pilih ol..?"

O'ol    :"iya mam,meskipun tidak secantik lenting merah dan hijau tapi hatinya sangat cantik mam.."

Bu O'on    :"eh baiklah kalu begitu sayembara ini telah di tutup."

(bu O'on pun pergi meninggalkan O'ol dan klenting kuning)

O'ol    :"wiil you marry me?"(menawarkan onde – onde)

Klenting kuning    :"hah?roti mery?inikan onde –onde bukan roti mery?"

O'ol    :"ya ini memang bukan roti mery tadi itu aku ngomong pakek bahasa inggris."

Klenting kuning    :"oh,bahasa inggris hehehe bahasa jawa aja belum katam malah diajak ngomong pakek bahasa inggris,emang tadi itu apa artinya?"

O'ol    :"will you mary me itu artinya (O'ol bersujud di depan klenting kuning)ehem..maukah kamu menikah denganku?"

Klenting kuning    :"oh...so sweet... dengan senang hati aku bersedia menjadi istrimu O'ol(menerima onde –onde)

Akhirnya klenting kuning dan onde – onde lemot menikah dan hidup bahagia untuk selamanya...


 

TAMAT

Budaya Tedhak Siten ing Pekalongan Timur

Dening    : M Taufiq Kamil

Kelas : XII IPA 1

SMA N 2 PEKALONGAN


 


 

Abstrak


 

Tedhak siten iku salah siji kebudayaan masyarakat jawa kang mulai digerus zaman. Tedhak siten dewe soko tembung tedak sing artine napakake samparan utawi nglampah, lan siten soko tembung siti kang artine lemah. Dadi tedhak siten iku artine napakake pelampahan ing dunyo. Ritual tedhak siten nggmbarake kesiapane bocah kangge njalani urip sing apik lan sukses ing mbesok. Tedhak siten di adakake ing jawa, kelebu budaya jawa kang perlu dilestariake, diadakake kangge bocah umur 7 wulan. Urut-urutane tedak siten yoiku tedhak sego pitung werno, mudhun tango tebu, ceker-ceker. Kurungan, sebar udik-udik, siraman.


 

Kata kunci :

Budaya, Tedhak siten, Urut-urutane tedhak siten, makna tedhak siten.


 

Pendahuluan

Tedhak siten iku klebu budaya Jawa sing perlu dilestarikake, yen ora budaya tedhak siten iki bakalan punah. Amargaa ora ono sing nerusake maneh .


  1. Pengerteni budaya


     

    Budayo asale soko tembung sansekerta yoiku buddhayah kang diartikake hal sing kaitane karo budi lan akal menungso. Budoyo yoiku coro urip kang ngembang lan diduweni wong akeh sangking kelompok wong lan diwarisake sangking wong tuo ndo wong enom sing saklanjutipun. Budoyo kabentuk soko akehe unsure kang njrimet. Budoyo sifate kompleks, abstrak lan ombo. Akeh aspek budoyo kang melu nentokake perilaku kang komunikatif. Unsure-unsur sosial-budoyo niki nyebar lan ngliputi akehe kegiatan sosial.


     

  2. Pengerteni tedhak siten

    Tedhak sitèn utawa tedhak siti iku salah siji upacara adat Jawa kanggo bocah umur 7 wulan. Upacara iki ing dhaérah liya ing Nuswantara uga ana, contoné sing diarani upacara injak tanah ing dhaérah Jakarta déning suku Betawi utawa uga ana sing ngarani mudhun lemah.

    Tedhak sitèn iku asalé saka tembung tedhak utawa idhak lan sitèn (saka tembung siti) utawa lemah (bumi). Upacara iki kanggo perlambang bocah sing siap-siap njalani urip liwat tuntunan wong tuwa lan diselenggarakaké yèn umur bocah wis 7 selapan utawa 245 dina (7 x 35 = 245).


     

  3. Urut-urutane tedhak siten


     

  • Tedhak sega pitung warna
  • Mudhun tangga tebu
  • Ceker-ceker
  • Kurungan
  • Sebar udik-udik
  • Siraman

        

  1. Keterangane urut-urutane tedhak siten
  • Tedhak sego pitung warna yoiku bocah cilik dituntun maju nglewati lan nglampahi bubur kang di gawe soko beras ketan lan ono pitung werno. Yaiku abang, kuning, ijo, biru, oren, putih, lan ungu kang artine bocah mau biso nglewati alangan ing uripe. Lan kanggo sakwise tuwo bocah mau ileng karo tanah laire.
  • Mudhun tango tebu arjuno yoiku bocah kang dituntun munggah medun soko tangga arjuno kang artine supoyo bocah mau duwe sikap koyo arjuno kang watake satrio lan tanggung jawab, senenge nglakokake kebajikan, nulungi wong, belo sing apik, lan berbakti kangge negoro. Ing adat jawa tebu iku singkatane soko antebing kalbu kang artine supoyo bocah mau jalanake uripe kang mantep lan tekad sing kuat.
  • Ceker-ceker yoiku kegitan sakwise mudhun soko tango tebu lan bocah mau dituntun nang pasir. Nang pasir niku bocah mau dolanan pasir nganggo sikile sing arti kiase kangge luru panganan. Maksude bocah mau sakwise dadi gedi biso nguripi awake dewe.
  • Kurungan: bocah mau dilebokake ing kurungan kang sampun dihiasi janur lan kertas warno-werno.ugo bocahe ora gelem melbu ing kurungan, ibuke ngonconi bocah mau. Ing dalem kurungan sampun wonten isine. Isine yoiku buku, handphone, pari lsp sampe bocah mau mundhut salah siji barang. Barang sing dipundhut bocah mau nglambangke mbesok sakwise wes gedi. Contone bocah mau mundhut buku kang artine bocah mau mbesoke dadi wong pinter.
  • Kurungan nglambangke dunia nyata, bocah mau melbu dunyo sing pak dilewati.
  • Sebar udik-udik yoiku duwit receh kang dicampur kembang-kembang utawi beras kuning disebarke lan para undangan munduti duwit mau sing disebar kang artine bocah mau sakwise gedi biso dadi wong kang dermawan, seneng nulungi wong liyo.
  • Siraman yoiku bocah kang wis nglakokake kegitan mau diadusi nganggo banyu kembang kang artine bocah mau saged ngarumahake name keluargane. Sesampune siraman, bocah mau didandani ngagem klambi sing apik lan resik sing artine supoyo bocah mau duwe jalan urip sing apik lan gawe keluargane bangga
  1. makna tedhak siten

    kangge ndekatake bocah karo ibu pertiwine, tanah kelairane. Kangge njalani uip e sing apik lan bener ing dunyo iki, dadi ne urip nang dunyo niki rosone penak lan seneng. Niki artine bumi lan tanah kelairane sampung maringi hal sing nunjang urip e menungso.


     

    Simpulan

    Tedhak siten iku salah siji kebudayaan masyarakat jawa kang mulai digerus zaman. Tedhak siten dewe soko tembung tedak sing artine napakake samparan utawi nglampah, lan siten soko tembung siti kang artine lemah. Dadi tedhak siten iku artine napakake pelampahan ing dunyo. Ritual tedhak siten nggmbarake kesiapane bocah kangge njalani urip sing apik lan sukses ing mbesok. Tedhak siten di adakake ing jawa, kelebu budaya jawa kang perlu dilestariake, diadakake kangge bocah umur 7 wulan. Urut-urutane tedak siten yoiku tedhak sego pitung werno, mudhun tango tebu, ceker-ceker. Kurungan, sebar udik-udik, siraman.


     

    Daftar pustaka

    http://jv.wikipedia.org/wiki/tedhak_siten

    www.google.com

    www.wikipedia.com

Budaya, Busana lan Kawula Mudha

Dening : Mohammad Faqih

Kelas : XII Ipa 1

SMA Negeri 2 Pekalongan


 

Abstrak

Budaya lan busana iku klebu warisan bangsa ingkang kudu dilestarikake lan dikembangke supaya ora ilang saka kabudayaanne Indonesia.Bab iki penulis bakal ngaturaken.Budaya ,busana lan kawula mudha .    Budaya ,busana iku kudu dipahami marang kawula mudha, budaya para leluhur Para leluhur sing ngasta adeg jejeging nagara wawasan, visi, lan misine ora beda. Saiki bangsane dhewe ora bersatu, malah padha padu, akibate alam/lingkungan dirusak. Budayane dhewe dilirwakake. Dadine akeh bangsa liya ingkang arep ngrebut budaya lan busana bangsa kita.


 

Kata Kunci     

Budaya lan busana


 

Pendahuluan         

    Kanthi budi lan dayane uriping manungsa ngasilaken budaya. Budaya kuwi anyakup babagan filsafat,kapitayan,kawruh,teknologi serta seni.Wondene seni anyrambahi amengkoni ranah basa sastra, ulah kridhaning angga, seni swara, dalasan seni rupa. Seni rupa makarti lan makarya mungguhing wewangunan kang kasat mata, kalebu bab busana. Tumrap para kawula mudha wis dicepaki gegadhangan gegayuhan dadia kusumaning bangsa, kang sabanjur dadi who pahalaning bebrayan agung sesame.

    Ing bebrayan kerep keprungu saha tinulis unen-unen kasebut iki. Ajining dhiri saka lathi, ajining sarira saka busana.Katerangane mangkene. Tetembungan, ukara, lan basa kang kawetu ing lesan lumantar lathi nemtokake drajade wong sing guneman kuwi kepriye. Sing guneman kuwi klebu golonganing wong utama,mung madya wae, apa malah dadi warganing wong nistha. Mangkono kuwi ngemot wewarah wong guneman kuwi prayogane ngarah-arah. Sapa/apa kang digunem. Uga ing ngendi papane. Kapan wektune.Saha kepriye kahanane.

    Guneman nganggo konsep kang bener, nyata, nalar, becik tur migunan. Tembung , ukara,dalah basa katata runtut,ora worsuh salang tunjang angel dingreteni dhodhok selehe,ora gampang dietutake lan dicekel buntute dening sing padha ngrungokake.Ora lali intisarine.Ora kurang ora luwih .ora cupet ngapret methethe,ora kalorehan ngandhar-an –dhar amburdhul modhal-madhul berkobal kabur.ucapan,kedaling piranti lesan (articulator),iramane jumbuh karo tata-batine.Solah bawa pratingkahe sarwa luwes ngresepake.Bab gunem utawa wicara ana wewarah kasebut iki.Ayo padha direngeng-direngengake.


 


 


 

Budaya, Busana lan Kawula Mudha

Budaya

    Para leluhur sing ngasta adeg jejeging nagara wawasan, visi, lan misine ora beda. Nasionalisme tuwuh lan ngrembaka saka budaya. Nasionalisme kuwi semangat persatuan, bhineka tunggal ika. Cocog karo pengamatane pakar manca. Nasionalisme kuwi kasetyan total marang bangsa lan nusa. Tresna marang bangsa lan nusa kuwi konsep persatuan, sedya nyawiji. Saiki bangsane dhewe ora bersatu, malah padha padu, sulaya, konflik antarpribadi, konflik antarsuku, lan koflik antar agama. Tresna marang bangsa dadi cidra duraka marang bangsa. Tresna marang nusa, tanah air, ibu pertiwi diblenjani. Ibu pertiwi sedhih nangis kelara-lara dene alase diobong, ditegori, dibongkar. Tambang didhudhuk dikeruk. Alam/lingkungan dirusak. Budayane dhewe dilirwakake.

    Biyen merdika supaya ora dijajah.Saiki ekonomi, keamanan, budaya saben dina dijajah lumantar medhiya cithak lan elektronika. Ora kabeh kang lawas iku ala. Ora kabeh kang anyar iku becik. Budayane sapa wae, manca lan dhewe,sing pancen becik.


 

Busana

    Tembung asli Sansekerta kuwi tegese kang dienggo,kang disandhang.Mula lumrah diarani pangganggo uga sandhangan.tembunge camboran saroja muni sandhang pangganggo.Iki klebu seni rupa Seni kuwi babaran lan wujuding kaendahan.kaendahan kuwi tempuk dumadining samubarang kang wutuh,gamblang,lan imbang (Slamet Muljana).Busana minangka ekspresi,asesori,prabot pirantining manungsa kanggo technical apprearance .Kamangka ing sakawit (uga nganti seprene)busana iku piranti kanggo ngayomi lan kanggo njaga kasarasaning badan Mula ukurane direkadaya diimbangake karo dedeg piadeg gedhe cilice awak(XL,L,M,S,X5),dipetha manut wangun prejenganing badan. Sabanjure mbabar potongan apadene modhe manekawarna. Warnane bisa serasi karo pakulitane sing nganggo. Ana kang nyolok, adhem surem, mawa nuwangsa sarta selerane sing nganggo dhewe-dhewe. Bahane bisa ngawe kepenaking awak, gawe tentrem ayem saranduning kulit lan perangan-peranganing sarira. Gampang ngisep kringet, gampang garing, ora ngembeng kumembeng. Gerji ( penjahit, tailor) nalika nggarap busanane langganane ora mung motong, nata, nggathuk- ngganthukake, kepara uga ngangen- angen mbayanganke bleger, dedeg piadeg, sarta posturing sing nganggo mangkone. Bisa trep karo sarira apadene pribadine sing nganggo.

    Kang cinatur katur ing nduwur mangkono kuwi mungguhing kahanan kang salugune samesthine saprayogane. Jalaran akeh wae wong sing guneme manis wasis isis, alus pidha bludru lunyu kadya welut, busanane apik rapi sarwa pantes, jebul, jebol, mung rewa-rewa, dadine apus karma, sarwa cidra, sarwa culika.

    Tumprap para kawula mudha prayogi kaudi ajining dhiri saka lathi, kalayan basa kang titi pasthi tur migunani mring sesami. Ajining sarira saka kanthi, ukuran, potongan, warna kang tumata, gawe ayem tentreming priyangga, maweh reseping sesame.


 

Kawula Mudha

    Ngrembug theg kliwer kawula mudha kanthi adil uga ngrembug gegadhangane para wredha para leluhur, kreyasi dalah gegayuhane para kawula mudha dhewe-dhewe, apadene tumuse generasi teturun lan bebacutane. Mangkono uga kulawargane, bebrayane, bangsane, apadene sesame. Ora kena ora, ora diselaki, uripe para kawula mudha ing jaman saiki ana ing fenomena, proses, malah wis nyemplung ing alam globalisasi. Kareh lumaku tumuju dadi warganing donya. Donya kang wates-watese wewengko, lokal, nasiyonal, regiyonal, sarta global sangsaya hablur ora katon cetha. Peristiwa Likitan-Ambalat, antar anggota ASEAN, sesambungane karo Australiya, Singapura, Malaysiya lan liya-liyane. Asimilasi identitas sangsaya raket caket leket ncerep rumesep ing jiwa ragane para kawula mudha. Ras,etnik,ora gampang titane-titaneane .Iki menadho Filipino,Koreya,Jepang,apa sundha?

Kuwi Maluku,Afrika,Arab,Papuwa,apa turki? Kae italia jerman,landa,prancis,apa rusia?

Caba, bathik kuwi idhentitas sapa? lha wong kang kasebut kabeh kuwi saiki wis padha nganggo bathik mula kudu awas lan eling globalisasi kuwi gaweyane kreyasine para indhividhuwalis liberalis lan kapitalis para kawula mudha prelu nyinau indhividhuwalisme liberalisme,lan kapitalisme, disaring, dijupuk manfaate kanggo ngipuk-ipuk jatidhiri pribadi lan bangsane. Globalisasi ora kena nyirnakake jatidhiri pribadi lan bangsane. Eling pratelane spesiyalis futuris, Alvin Toffler, " Pribadi/ bangsa sing ora duwe jatidhiri kelindhes pepes ambles ludhes dening rodhaning globalisasi". Lha jatidhiri pribadi/bangsane awake dhewe kuwi apa la nana ing ngendi bae. Awake dhewe iki bisa lan kena sinau/nyinau ilmu lan teknologi supracanggih suprahebat, nanging tanpa jatidhiri ibarat gedhong magrong-magrong moblong-moblong nanging fondhasine ringkih. Jatidhirine awake dhewe kuwi ora liya hiya budayane.


 


 


 

Tujuan

  1. Kanggo ngelestarikake ajaran-ajaran budaya lan busana marang kawula mudha.
  2. Supaya kawula mudha sedaya ngartos budaya-budaya ing bangsa Indonesia.


     

Simpulan

    Budaya lan busana iku kudu dilestarikake lan dikembangke marang kawula mudha supaya ora diklaim soko negara liya.Kita aelaku pemudaha-pemudhi kudu iso ngelestarikake budaya lan busana bangsane dhewe .

    

Daftar Pustaka

    Panjebar Semangat Halaman 35, Nomor 32, 6 Agustus 2011

Rabu, 20 Februari 2013

TITIK


            Nama bagiku tidak terlalu penting. Tak selebihnya sebatas kata sebagai objek penanda saja. Kalimat-kalimat itu selalu merasuk dalam pikiranku dan seolah-olah ingin membujuk untuk meyakinkanku. Jika nama tak terlalu penting bagiku, tapi yang terpenting menurutku adalah sosok yang ada dibalik nama tersebut. Anehnya tidak dengan kumpulan huruf yang membentuk sebuah kata sekaligus nama, yaitu “Cinta”. Entah mulai kapan kata sekaligus nama itu menjadi sangat spesial dihati. Mungkin apakah ketika aku mulai mengenal dan mencintainya?. Atau mungkin ketika pengkhianatan yang dilakukan olehnya?. Ah.... sama saja menurutku.
            Sementara itu aku sendirian duduk dibawah pohon. Angin pun tak ingin menjadi kawan dalam kesunyianku. Apalagi sang mentari yang sudah tak bersahabat dari sejak pagi. Nyanyian-nyaian burung pun tak sanggup untuk mengobati luka jiwa ini. Tiba-tiba aku disadarkan oleh ocehan-ocehan sampah yang mengatas namakan cinta terlontar tanpa makna. Mata ku pun tertuju pada sepasang kekasih yang sedang mengumbar kata-kata cinta. Aku hanya tersenyum kecut oleh teman intelektualku itu. Ku palingkan kepalaku ini dan mendapatkan hal yang sama pula. Entah berapa banyak teman mahasiswaku yang sama sedang asyik mengumbar kata-kata cinta. Mungkin bagi sang kekasih kata-kata itu bak bagaikan petuah-petuah bijaksana yang terlontar dari para pujangga cinta. Mereka tak tahu bahwa dirinya semua masih terbelenggu oleh sihir-sihir cinta. Sihir-sihir cinta yang mana membuat orang tiada hirau bahwa semua cinta mereka dapat sirna tanpa makna. Aku pun tertawa terbahak-bahak bagikan orang gila. Orang-orang disekelilingku menatap bagaikan srigala yang ingin menerkam dengan buasnya. Dengan wajah-wajah sinis mereka pergi menjauh meninggalkanku seraya mereka mencibir bagaikan emak-emak yang sedang asyiknya bergosip. Aku tak memperdulikan sekelilingku. Ku perkuat suara tawa sekeras guntur untuk dapat menyadarkan orang-orang disekelilingku yang telah terkena guna-guna oleh cinta. Namun celaka sihir cinta dengan kuat merasuk dalam hatinya. Sehingga mereka menganggapku seolah-olah aku menganggap kata-kata cinta mereka tak ubahnya sampah-sampah jalanan tanpa makna.
            Karena kecintaanya pada sang bulan, sang mentaripun beranjak pulang kepreduannya. Dilanjutkan Sang Kuasa dengan bait-bait cinta-Nya memanggil dengan penuh cinta. Mendengar panggilan cinta dari-Nya aku bangkit untuk bertemu dengan Dia mengadukan apa yang telah terjadi hari ini. Tentang cinta. Tentang pengkhianatan. Tentang orang-orang yang mencibir tentang kepedulianku kepada diri mereka. Semuanya ku adukan pada Sang pemilik cinta Raja dari Maha Raja para pujangga cinta.
            Keesokan hari ditempat yang sama aku duduk di bawah pohon cinta. Sang anginpun masih belum mau menjadi kawan dalam kesendirianku. Apalagi sang mentari masih tak peduli akan kepahitanku. Sementara sang alampun mengumpulkan burung-burung untuk dijadikanya paduan suara yang menyanyikan lagu-lagu cinta. Nyanyian itu bagiku tak ubahnya bagaikan nyanyian kematian yang dikumandangkan dari mortir-mortir serdadu Israel terhadap Palestina. Tiba-tiba aku dikejutkan oleh handphone yang berbunyi nyaring. Dengan segera aku mengngkatnya.
“Halo, . . .assalamualaikum”, terdengar suara wanita disana.
“Waalaikumsalam”, jawabku.
“Wahai pujangga apakah engkau masih tak peduli akan cinta yang fana?”, tanya seorang wanita disana dengan tiba-tiba.
“Tentu, aku tak akan pernah merubah komitmenku tersebut!. Walaupun ada seribu dewi cinta seperti dia datang untuk meyakinkanku dan seribu malaikat cinta sujud dihadapanku ataupun seribu penyair cinta mengumandangkan ribuan kata cinta aku tak akan pernah membuka hati untuk cinta yang fana!”, jawabku dengan tegas.
“Apakah karena pengkhianatan olehnya sehingga engkau mengubah arah berlayarmu itu?”, tanyanya lagi.
“Tepat sekali, aku tak akan pernah percaya lagi oleh cinta yang fana yang pada akhirnya hanya berujung kekecewaan saja”, jawabku lagi.
“Kemanakah angin yang dulu berhembus menghembuskan daun-daun yang kering dan kemana pula pelangi yang tiba-tiba muncul ditengah indahnya sang mentari?”, dia bertanya lagi.
“Karena kefanaan itulah sang anginpun tak mau lagi menghembuskan daun-daun kering itu dan kefanaan pulalah sang pelangi  tak mau muncul kembali”, jawabku ringan.
“Lantas siapakah yang telah melahirkanmu wahai pujangga?”, tanyanya.
“Orang tuakulah yang telah melahirkanku”.
“Apakah mereka mencintaimu?”.
“Benar, mereka sangatlah mencintaiku”, jawabku simpel.
“Mengapa mereka mencintaimu?”, tanyanya terus-menerus.
“Karena itulah bentuk komitmen mereka”, jawabku simpel lagi.
“Alasan apa mereka mencintaimu?”, tanya dia kembali.
“Mereka tak mempunyai alasan untuk mencintaiku. Tak berbeda seperti embun yang tak mempunyai alasan untuk mencintai dedaunan, atau seperti halnya hujan yang tak mempunyai alasan untuk tetap mencintai bumi dengan tetesan-tesan air yang dimilikinya serta seperti Tuhan yang tak mempunyai alasan untuk tetap mencintai hamba-hamban-Nya”, aku jawab dengan penuh panjang lebar.
“Jika memang semuanya fana dan dapat berakhir mengapa embun, hujan, Tuhan, serta kedua orang tuamu tetap saja mencintaimu walaupun kamu bersifat fana?”, selalu berusaha meyakinkanku.
“Karena pengkhianatan yang telah merubahku seperti ini!”, jawabku pasrah.
“Jangan pernah pengkhianatan itu kamu jadikan alasan untuk merubahmu!”, dia memojokanku.
“Memang faktalah yang mengatakan seperti itu. Sebagai contoh seekor kupu-kupu yang pada mulanya mencintai sekuntum bunga dan tiba-tiba bunga itu layu akankah kupu-kupu itu tetap bertahan kepadanya?”, mencari dalil-dalil pembenaran.
“Baiklah kalau seperti itu, berapa banyak kamu telah mengkhianati kepercayaan kepada kedua orang tuamu?. Berapa banyak kamu telah menyakiti perasaannya?. Tapi mereka tetap percaya kepadamu dan sabar untukmu. Lalu berapa banyak kamu telah mengkufuri berbagai macam kenikmatan yang telah diberikan oleh-Nya. Tapi Dia dengan sukarela masih saja memberikan nikmat-nikmat-Nya. Karena apa?. Karena cinta yang mereka miliki. Walaupun begitu cinta yang fana harus tetap kamu miliki, sebab itu bagaikan mesin penggerak dalam setiap kehidupan manusia untuk dapat mencapai segala harapan yang dinginkan di dunia yang fana ini!. Ketika mesin itu rusak bahkan lenyap dalam diri manusia maka manusia tak akan dapat mencapai harapan yang dinginkannya. Manusia akan menjadi pesimis akan suatu hal!”, katanya dengan penjelasan yang sangat panjang.
“Inilah bentuk kekritisanku terhadap cinta!”, ku tegaskan kepadanya.
“Bukan!. Itu bukanlah bentuk kekritisanmu terhadap cinta melainkan bentuk kebencianmu terhadap cinta. Sehingga menjadikanmu bukanlah pejuang cinta namun tak selebihnya akan pengkhianat-pengkhianat cinta”, dia semakin menyudutkanku.
“Maaf, sebenarnya siapakah kamu wahai wanita?”, akupun berbalik bertanya kepadanya.
“Aku adalah dewi cinta yang berusaha meyakinkan kepada pujangga cinta akan sebuah realita cinta yang fana”, jawabnya.
            Tak terasa hampir satu jam aku bercakap-cakap dengannya lewat telepon. Sebelum sempat aku bertanya lebih jauh kepada dirinya, akhirnya dia mengakhiri obrolan denganku. Akupun merenungi setiap kata demi kata yang dikatakan oleh wanita itu. Baru pertama kali aku menemui seorang wanita sebijak itu selain ibuku. Sebelum percakapan itupun diakhiri olehnya ia sempat mengatakan sesuatu kepadaku “Bahwa pelaut yang ulung tidak akan lahir tanpa ombak yang besar. Namun, pelaut ulung lahir dalam sebuah ombak dan badai yang besar!”. Aku pun tahu kalimat itu ditujukan untuk siapa.
            Bait-bait cinta kembali memanggilku. Aku beranjak pergi meninggalkan pohon cinta menuju masjid Al Hurriyah untuk bertemu Raja dari pemilik cinta. Aku ceritakan semuanya kepada Dia apa yang telah terjadi seraya ku memohon kepada-Nya untuk dipertemukan dengan wanita bijak itu. Aku sangat penasaran dengan dirinya. Mengapa dia tahu segala kisah yang telah aku alami. Dari mulai kisah cinta itu sampai dengan kisah pengkhianatan yang dilakukan olehnya. Apakah dia mengenalku. Ataukah aku mengenalnya. Siapakah sosok wanita itu sebenarnya. Seraingkaian kalimat-kalimat itu muncul dipikiranku. Tiba-tiba ada sebuah pesan dari nomor tadi masuk ke handphoneku.
“Sekarang kamu dimana wahai pujangga?”, tanyanya lewat pesan sms.
“Saya sedang berada dipelataran masjid Al Hurriyah di Institut Pertanian Bogor”, kataku dalam pesan sms.
“Tunggu aku disana ya?”, pintanya.
“Iya, akan aku tunggu disini”, mengiyakan permintannya.
            Jika dia menyuruhku untuk menunggunya disini menunjukan bahwa wanita itu pastilah salah seorang mahasiswi dikampus ini pula. Aku lantas terus berpikir siapakah sosok yang ada dibalik wanita itu. Tiba-tiba aku melihat ada seorang wanita cantik berhijab dengan membawa sesuatu yang nampaknya ku kenal dan ia menuju kearahku. Assalamualaikum wahai pujangga. Masihkah kamu mengalku. Seorang wanita cantik yang duduk disebelahku didalam bis menuju ketempat tujuan kita masing-masing. Namun sayang aku tak sempat menanyakan namanya karena ia begitu nyenyaknya tertidur. Aku beranjak dari tempat dudukku dan kulihat dia masih tertidur dengan pulasnya. Lalu akupun keluar dari bis dan ku tinggalkan ia disana entah dengan siapa namanya. Iya, aku mengenalmu dan bukankah kalimat-kalimat tadi adalah milikku yang sempat ku tuliskan dalam sebuah buku. Nampaknya bukankah itu punyaku. Benar ini memanglah punya mu yang telah terjatuh ketika kamu mau keluar daei bis kata kondektur menjelaskannya kepadaku. Lantas dia menitipkannya padaku seolah-olah dikiranya kamu adalah temanku. Akupun bingung bagaimana caranya mengembalikan buku ini kepada mu. Kemudian dengan begitu lancangnya aku membuka setiap lembaran dari buku itu. Ku temukan sebuah identitas beserta nomor telepon milikmu. Karena perjalananku masih jauh menuju tujuan yang kutuju tak kuasanya aku untuk membaca satu-persatu kisah-kisah yang ada dalam bukumu ini untuk mengusir awan kejenuhan yang sedang melandaku saat itu. Ku baca semuanya dari awal sampai dengan sebuah kisah terakhir tentang wanita cantik dengan hijab itu. Apakah wanita itu adalah aku wahai sang pujangga. Bukan jawabku. Tiba-tiba ku lihat wajahnya yang cantik berbalut hijab itu berubah kecewa. Kemudian ku katakan kepadanya bahwa wanita itu adalah Dewi Cinta yang mana telah menyadarkanku dengan petuah-petuah cintanya tentang arti cinta yang sesungguhnya. Lantas ku lihat senyuman diwajahnya. Kisah-kisah ini menjadi pelengkap dalam buku harianku yang telah dibawakan oleh sang Dewi Cinta atas segala rencana yang telah digariskan oleh Sang Penguasa cinta. Titik.

By Bhatara Kaman Jaya


WAWASAN NASIONAL
DAN
WAWASAN NUSANTARA


DISUSUN OLEH:
Ahmad Rifaldi (J3T112016)
Ahmad Satriadi (J3T112083)
Fadli Radifan(J3T112061)
M.Taufiq Kamil(J3T112100)
Suprianda Manurung(J3T112041)

DIPLOMA IPB
TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PRODUKSI PERKEBUNAN
2012/2013
DAFTAR ISI
Daftar Isi....................................................................................................... 1
BAB I : PENDAHULUAN..........................................................................            2
Latar Belakang.............................................................................................            2
Rumusan Masalah....................................................................................... 2
Tujuan Penulis............................................................................................. 2
BAB II : PEMBAHASAN...........................................................................            3
 Pengertian Wawasan Nasional.................................................................. 3
Teori Kekuasaan.......................................................................................... 3
Paham-Paham Teori Kekuasaan................................................................            3
Teori Geopolitik........................................................................................... 6
Paham Kekuasaan dan Geopolitk Indonesia............................................ 9
Wawasan Nusantara....................................................................................            11
Dasar pemikiran Wilayah Laut Dan Udara Indonesia...........................  11
Kedaulatan Wilayah Indonesia.................................................................. 14
BAB III : PENUTUP................................................................................... 15
. Kesimpulan................................................................................................. 15
. Saran........................................................................................................... 16
. Daftar Pustaka................................................................................................            16


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap bangsa memiliki wawasan nasional. Dalam proses perjalanan perjuangan bangsa Indonesia melepaskan diri dari penjajahan dan membentuk negara yang merdeka serta berdaulat adil dan makmur, dan telah memiliki dan menetapkan wawasan nasionalnya. Atas dasar ini, wawasan nasional Indonesia pada dasarnya adalah untuk mewujudkan persatuan. Pada tahun 1928, wujud dari persatuan ini tercetus melalui sumpah pemuda. Sejak itu, persatuan menjadi pedoman dan arah perjuangan bangsa untuk mendirikan suatu Negara yang merdeka dan berdaulat. Dengan demikian, wawasan nusantara merupakan dasar dan pedoman untuk menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Namun, keberadaan wawasan nusantara sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa Indonesia ini kurang dipahami oleh rakyat Indonesia sendiri. Kurangnya pemahaman tersebut dapat menimbulkan terjadinya perpecahan antar bangsa dan pelanggaran kawasan-kawasan di nusantara. Oleh karena itu, pemahaman yang baik mengenai wawasan nusantara ini diharapkan dapat mengatasi hal tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dan tujuan wawasan nusantara?
2. Apa kaitan wawasan nusantara dengan ketahanan nasional?
3. Apa yang melatar belakangi konsepsi nusantara?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah PPKN
2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang Wawasan nusantara dan wawasan     nasional, dan menambah wawasan serta ilmu mengenai materi yang terkait

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Wawasan Nasional
Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksidan interelasi dengan lingkungan sekitarnya (regional atau internasional). Dalam hal ini bangsa Indonesia memerlukan prinsip – prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang – ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita – cita serta tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut WAWASAN NUSANTARA.
2.2 Teori Kekuasaan
            Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham tentang perang dan damai berdasarkan : “Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan”. Dengan demikian wawasan nasional Bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran kekuasaan dan adu kekuatan karena hal tersebut mengandung persengketaan.
2.3  Paham-paham teori kekuasaan
A. Paham Machiavelli
Dalam bukunya tentang politik dengan judul : The Prince Machiavelli memberikan pesan tentang cara membentuk kekuatan politik yang besar agar sebuah negara dapat berdiri kokoh, di dalam terkandung beberapa kostulat dan cara pandang bagaimana memelihara kekuasaan politik menurut Machiavelli , sebuah negara akan bertahan bila
Menerapkan dalil-dalil :
• Pertama : dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara di halalkan
• Kedua : untuk menjaga kekuasaan rezim , politik adu domba adalah sah.
• Ketiga : dalam dunia politik ,yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.
B.  Paham Kaisar Napoleon Bonaparte ( abad XVIII )
Merupakan revilusioner dibidang cara pandang dan pengikut teori Machiavelli . Napoleon berpendapat bahwa :
• Perang di masa depan akan merupakan perang total  yang mengerahkan segala
daya upaya dan kekuatan nasional
• Kekutan politik harus di dampingi kekutan logistik dan ekonomi nasional yang di
dukung sosbud berupa IPTEK sautu bangsa demi untuk membentuk kekutan
hamkam dalam mendukung dan menjajah negara negara Perancis .
O.K.I terjadi invasi militer besar-besaran oleh napoleon ke negara tetangga dan
akhirnya di rusia ( tetapi menjadi bumerang sehingga Napoleon dibuang di pulau
Elba )
C.   Paham Jenderal Clausewitz.
Bersama dengan era napoleon di rusia hidup jenderal Clausewitz ( diusir napoleon dari negaranya hingga ke rusia ) .
Clau sewitz kahirnya bergabung dan menjadi  penasehat militer staf umum tentara
kekaisaran rusia . Jenderal Clausewit menulis sebuah buku tentang perang yang Vom Kriege. Menurut Clausewit, perang adalah :
·        Kelanjutan politik dengan cara lain .
·        Peperangan adalah sah –sah saja dalam memcapai tujuan nasional suatu bangsa
Pemikiran tersebut inilah yang membenarkan / menghalalkan Prusia ber ekspansi sehingga  menimbulkan  Perang Dunia I dengan kekalahan dipihak Prusia Kekaisaran Jerman).
D. Paham Fuerback dan Hegel .
Pada abad XV11 maraknya paham Perdagangan Bebas ( Merchantilism ) merupakan nenek moyang Liberalisme .
• Ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara adalah seberapa besar surplus
ekonominya terutama terukur dari emas, Sehingga memicu nafsu konolialisme negara barat dalam memcari emas ke tempat lain. Inilah yang memotivasi columbus memcari daerah baru yaitu Amerika yang di ikuti Magelhen berkeliling dunia.
E.  Paham Lenin ( Abad XIX )
Lenin telah memodifikasi ajaran Clausewitz, menurut Lenin, perang ialah : Kelanjutan politik secara kekerasan .
Bahkan rekan Lenin yaitu ; Mao zhe dong lebih ekstrim lagi ,yaitu perang ialah ;
Kelanjutan politik dengan pertumpahan darah .
Sehingga bagi komunis / Leninisme
• Perang  bahkan pertumpahan darah atau revolusi di negara lain diseluruh dunia
adalah sah-sah saja ,yaitu dalam kerangka mengkonomiskan seluruh bangsa didunia.




2.4 Teori Geopolitik
Teori  – Teori geopolitik
Geopolitik berasal dari kata ‘geo’ atau ‘bumi’, sedangkan ”politik’ berarti  kekuatan yang berdasarkan pada pertimbangan “dasar dalam menentukan alternatif kebijaksanaan dasar nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
A.  Pandangan ajaran Frederich Ratzel
Pada abad ke 19, untuk pertama kalinya Frederich Ratzel merumuskan tentang ilmu bumi politik sebagai hasil  penelitian secara ilmiah dan universal (tidak khusus suatu negara).
Pokok – pokok ajaran Frederich Ratzel adalah :
• Dalam hal tertentu pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan pertumbuhan
organisme yang memerlukan ruang lingkup melalui proses :
• Lahir – Tumbuh – Berkembang – survive of life, menyusut dan mati.
• Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan, makin luas potensi ruang tersebut, makin memungkinkan kelompok
politik itu tumbuh.
• Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari
hukum alam, hanya yang unggul yang dapat bertahan terus.
• Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar ketumbuhan dukungan akan
sumber daya alam yang diperlukan.
Dengan meletakan dasar : supra struktur Geopolitik
Yang meliputi : kekuatan total atau menyeluruhsuatu bangsa harus mampu newadahi
pertumbuhannya dihadapkan pada situasi dan kondisi lingkungan geografisnya.
Pemikiran Ratzel menyatakan, bahwa ada keterkaitan antara struktur politik (kekuatan politik)  dengan geografi disatu pihak, dengan tuntutan perkembangan atau pertumbuhan negara yang dianalogikan dengan organisme (kehidupan biologis) di satu pihak.
B.  Pandangan ajaran Rudolf Kjellen.
            Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel (Teori Organisme), jika Ratzel negara “dianalogikan” sebagai organisme maka Kjellen menyatakan negara adalah suatu organisme yang dianggap sebagai “Prinsip dasar”
Pokok – pokok ajaran Rudolf Kjellen adalah :
• Negara sebagai satuan biologis, suatu organisme hidup yang juga mempunyai
intelektual.
• Tujuan negara dicapai  dengan ruangan yang luas untuk pengembangan secara
bebas kemampuan rakyatnya.
• Negara merupakan sistem politik atau pemerintahan yang meliputi bidang :
• Geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sospol dan kratopol. (pol.pem)
• Negara tidak harus bergantung dengan sumber  pembekalan dari luar tapi harus
mampu berswasembada dan memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi
untuk meningkatkan kekuatan nasionalnya.
- Kedalam, mencapai persatuan dan kesatuan yang harmonis
-  Keluar, memperoleh batas – batas negara yang lebih baik

C.   Pandangan ajaran karl.haushofer.
Pandangan ini berkembang di jerman,kekuasan Adolf Hitler (nasisme)Jepang ,kekuasaan Hako Ichu (militerisme dan fasisme])
Pokok-pokok ajaran Haushofer (menganut ajaran Kjellen) adalah:
• Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar
Kekuasaan Imperium Maritim untuk menguasai pengawasan di laut
• Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai:
Eropa,Afrika dan Asia Barat (Jerman dan Itali) serta Jepang di Asia Timur Raya.
• Geopolitik ialah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal-soal strategi
perbatasan ,ruang,ruang hidu bangsa dan tekanan-tekanan kekuasaan dan sosial
yang rasial mengharuskan pembagian baru dari kekayaan alam di dunia .
(Geopolitik adalah landasan dari tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan
hidup untuk memdapatkan ruang hidupnya).
D.  Pandangan Ajaran Sir Halford Mackinder.
            Ahli Geopolitik ini menganut konsep kekuatan ,yaitu: kekuatan di Darat (wawasan benua) ,ajarannya adalah:
• Barang siapa dapat menguasai daerah jantung yaitu:  Eurasia (Eropa dan Asia)
akan dapat menguasai pulau dunia yaitu Eropa,Asia,dan Afrika, barang siapa dapat
menguasai pulau di dunia akhirnya dapat mengusai dunia
E.  Pandangan Ajaran Sir Wartel Raleigh dan Alfred Thyer Mahan .
    Kedua ahli ini mempunyai gagasan tentang kekuatan di lautan [wawasan Bahari]
• Barang siapa yang mengusai lautan  akan mengusai perdangan Mengusai
perdagangan berarti mengusai  kekayaan dunia ,sehingga akhirnya menguasai dunia
Keempat ahli mempunyai gagasan tentang kekuatan di udara (wawasan dirgantara)
• Kekuatan udara mempunyai daya tangkis terhadap ancaman yang dapat di
andalkan dan melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran di kandang
lawan itu sendiri agar tidak mampu bergerak menyerang.
G. Pandangan ajaran Nicholas J. Spykman
            Ajarannya menghasilkan Teori  Daerah Batas (Rimland) yaitu Wawasan Kombinasi,
menggabungkan kekuatan Darat, Laut & Udara, sesuai dengan keperluan & kondisi
suatu negara.
2.5 Paham Kekuasaan dan Geopolitik Indonesia
Ajaran Wawasan Nasional Indonesia
            Ajaran Wawasan Nasional Indonesia Wawasan Nasional Indonesia dibentuik & dijiwai oleh paham kekuasaan bangsa Indonesia & Geopolitik bangsa Indonesia.
1.       Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia Bangsa Indonesia yang berfalsafah & berideologi Pancasila menganut paham : tentang perang dan damai berupa,  Bangsa Indonesia  cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Dengan demikian Wawasan Nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran tentang kekuatan & adu kekuatan, (karena mengandung benih persengketaan & ekspansionisme), tetapi menyatakan bahwa Idiologi digunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan politik nasional yang dihadapkan pada kondisi & konstelasi geografis Indonesia dengan segala aspeknya, agar bangsa Indonesia dapat menjamin kepentingan bangsa & negara,ditengah – tengah perkembangan dunia. 
2.  Paham Geopolitik Bangsa Indonesia Pemahaman tentang negara atau state, Indonesia menganut paham Negara Kepulauan yaitu paham yang dikembangkan dari Archipelego Concept (Asas Archipelego) yang memang berbeda dengan pemahaman Archipelego di negara-negara Barat pada umumnya. Perbedaan yang esensial dari pemahaman ini adalah : ™ Menurut Paham Barat peranana laut  sebagai pemisah pulau, sedang PahamIndonesia menyatakan laut  sebagai penghubung  sehingga wilayah negara sebagai satu kesatuan yang utuh sebagai Satu Tanah Air dan disebut Negara Kepulauan.
Geopolitik Bangsa Indonesia didasarkan atas nilai KeTuhanan dan kemanusiaan yang luhur sesuai pembukaan UUD 1945,yang intinya
   Bangsa Indonesia cinta damai tapi lebih cinta kemerdekaa
 Bangsa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan dan menolak ekspansionalisme
Dalam menjalin hubungan internasional Bangsa Indonesia berpijak pada paham kebangsaan (nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dengan menolah chauvinisme. Bangsa Indonesia terbuka dalam menjalin hubungan kerjasama antar bangsa yang saling menolong dan saling menguntungkan.
Paham Geopolitik Bangsa Indonesia
     Geopolitik : Persatuan dan kesatuan : Bhineka Tunggal Ika
.
 Bangsa Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kepada kemerdekaan dan kedaulatan nusantara
 Paham Indonesia tentang negara kepulauan ( berbeda dengan paham archipelago barat : laut sebagai pemisah pulau ) laut sebagai penghubung pulau, wilayah negara : satu kesatuan utuh tanah air
.



2.6 Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan segala aspek kehidupan yang beragam. Dengan kata lain, wawasan nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri sendiri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk mencapai tujuan nasional.
2.7. Dasar pemikiran Wilayah Laut Dan Udara Indonesia
Berikut Undang-Undang dan Peraturan yang telah mengacu pada Konvensi Hukum Laut Internasional:
1.   Undang-Undang No. 17 tahun 1985 tentang Pengesahan atas UNCLOS 1982
Pada tanggal 31 Desember 1985 pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 17 tahun 1985 tentang Pengesahan United Nations Convention on the Law of the Sea (Konvensi PBB tentang Hukum Laut) untuk meratifikasi Konvensi PBB tentang Hukum Laut pada tahun 1982. Menurut UNCLOS, Indonesia berhak untuk menetapkan batas-batas terluar dari berbagai zona maritim dengan batas-batas maksimum ditetapkan sebagai berikut:
  • Laut Teritorial sebagai bagian dari wilayah negara : 12 mil-laut;
  • Zona Tambahan dimana negara memiliki yurisdiksi khusus : 24 mil-laut;
  • Zona Ekonomi Eksklusif : 200 mil-laut, dan
  • Landas Kontinen : antara 200 – 350 mil-laut atau sampai dengan 100 mil-laut dari isobath (kedalaman) 2.500 meter.
Pada ZEE dan Landas Kontinen, Indonesia memiliki hak-hak berdaulat untuk memanfaatkan sumber kekayaan alamnya. Di samping itu, sebagai suatu negara kepulauan Indonesia juga berhak untuk menetapkan:
  • Perairan Kepulauan pada sisi dalam dari garis-garis pangkal kepulauannya,
  • Perairan pedalaman pada perairan kepulauannya.
Berbagai zona maritim tersebut harus diukur dari garis-garis pangkal atau garis-garis dasar yang akan menjadi acuan dalam penarikan garis batas.
2.   Undang-Undang No. 6 tahun 1996 tentang Perairan Indonesia
Pada tanggal 8 Agustus 1996, Pemerintah menetapkan Undang-Undang No. 6 tahun 1996 tentang Perairan Indonesia, yang lebih mempertegas batas-batas terluar (outer limit) kedaulatan dan yurisdiksi Indonesia di laut, juga memberikan dasar dalam penetapan garis batas (boundary) dengan negara negara tetangga yang berbatasan, baik dengan negara-negara yang pantainya berhadapan maupun yang berdampingan dengan Indonesia.
Pada dasarnya Undang-undang ini memuat ketentuan-ketentuan dasar tentang hak dan kewajiban negara di laut yang disesuaikan dengan status hukum dari berbagai zona maritim, sebagaimana diatur dalarn UNCLOS. Batas terluar laut teritorial Indonesia tetap menganut batas maksimum 12 mil laut, dan garis pangkal yang dipakai sebagai titik tolak pengukurannya tidak berbeda dengan pengaturan dalam Undang-Undang No. 4/Prp. tahun 1960 yang disesuaikan dengan ketentuan baru sebagaimana diatur dalam UNCLOS.
3.   Peraturan Pemerintah, No. 61 tahun 1998 tentang Daftar Koordinat Geografis Titik-titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia di sekitar Kepulauan Natuna, diganti dengan Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2002 tentang Daftar Koordinat Geografis Titik-titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia
Untuk memenuhi ketentuan dalam Pasal 6 ayat (2) dan ayat (3) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia yang menentukan bahwa Daftar Koordinat tersebut harus didepositkan di Sekretariat Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Undang-undang No. 6 tahun 1996 tersebut kemudian dilengkapi dengan Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 1998 tentang Daftar Koordinat Geografis Titik-titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia di sekitar Kepulauan Natuna, yang kemudian dicabut dan digantikan dengan Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2002 tentang Daftar Koordinat Geografis Titik-titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia, dengan melampirkan daftar koordinat geografis titik-titik garis pangkal kepulauan Indonesia. Daftar koordinat ini tidak dimasukkan sebagai ketentuan dalam batang tubuh Peraturan Pemerintah ini dengan tujuan agar perubahan atau pembaharuan (updating) data dapat dilakukan dengan tidak perlu mengubah ketentuan dalam batang tubuh Peraturan Pemerintah ini. Lampiran-lampiran tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini.
Selain itu terdapat pula beberapa Undang-Undang yang dikeluarkan sebelum Indonesia meratifikasi UNCLOS pada tahun 1985 yang belum diubah yaitu:
1.   Undang-undang No. 1 tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia
Undang-Undang ini dibuat berdasarkan ketentuan Konvensi Jenewa tentang Landas Kontinen tahun 1958 yang menganut penetapan batas terluar landas kontinen berbeda dengan UNCLOS. Dengan demikian perlu diadakan perubahan terhadap Undang-Undang ini dengan menyesuaikan sebagaimana mestinya ketentuan tentang batas terluar landas kontinen.
2.   Undang-undang No. 5 tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
Menurut Undang-Undang ini di Zona Ekonomi Eksklusif, Indonesia mempunyai hak-hak berdaulat untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam hayati dengan mentaati ketentuan tentang pengelolaan dan konservasi. Batas terluar Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia ditetapkan sejauh 200 mil-laut.
Sampai saat ini Indonesia belum mengumumkan zona tambahannya maupun memiliki peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang penetapan batas terluar, maupun tentang penetapan garis batas pada zona tambahan yang tumpang tindih atau yang berbatasan dengan zona tambahan negara lain. Badan Pembinaan Hukum Nasional dari Departemen Kehakiman dan HAM pernah melakukan pengkajian dan menghasilkan suatu naskah akademik dan RUU tentang Zona Tambahan, namun sampai saat ini belum menjadi Undang-Undang.
Menurut ketentuan Pasal 47 ayat 8 dan 9 dari UNCLOS, garis-garis pangkal yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan tersebut harus dicantumkan dalam peta atau peta-peta dengan skala atau skala-skala yang memadai untuk menegaskan posisinya. Sebagai gantinya dapat dibuat daftar koordinat geografis titik-titik yang secara jelas memerinci datum geodetik.
2.8. Kedaulatan Wilayah Indonesia
Pengertian Negatif, bahwa negara tidak tunduk pada ketentuan HI dan kekuasaan apapun dan dari manapun datangnya tanpa persetujuan negara.
Pengertian Positif, bahwa kedaulatan memberikan pimpinan yang tertinggi atas rakyatnya dan memberi wewenang penuh untuk mengeksploitasi sumber-sumber alam yang ada di negaranya.
Kemerdekaan, bila negara berdaulat berarti negara tersebut merdeka, mengutamakan kekuasaan eksklusif dalam melaksanakan kebijakannya.
Aspek – aspek Utama Kedaulatab Dalam Konsep HI :
  • Aspek ekstern kedaulatan, hak setiap negara untuk secara bebas berhubungan dengan negara lain.
  • Aspek intern kedaulatan, hak eksklusif suatu negara untuk menentukan bentuk dan kerja serta tindakan lembaga-lembaga negara.
  • Aspek teritorial kedaulatan, kekuasaan penuh dan eksklusif yang dimiliki negara atas individu dan benda-benda yang ada diwilayahnya.
Kedaulatan Teritorial
Pengertian: kedaulatan yang dimiliki oleh suatu negara dalam melaksanakan yurisdiksi eksklusif di wilayahnya.“Wilayah” merupakan konsep HI. Jadi subyek hukum yang tidak memiliki wilayah, tidak mungkin disebut sebagai “negara”.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Wawasan nusantara dan Wawasan nasional merupakan cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan segala aspek kehidupan yang beragam. Wawasan nusantara memiliki dua tujuan yaitu tujuan ke luar dan tujuan ke dalam.
Wawasan nusantara dan nasional berkaitan dengan Pancasila dan UUD 1945 yang berfungsi menjadi pedoman pokok berkehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Selain itu, wawasan nusantara juga berkaitan dengan ketahanan nasional yang berfungsi sebagai doktrin dasar pengaturan kehidupan nasional.
Posisi silang Indonesia merupakan posisi negara merupakan posisi negara Indonesia yang terletak diantara dua samudra dan dua benua yang membawa keuntungan dan kerugian tertentu dalam aspek kehidupan.
Implementasi wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi.







3.2. Saran
Wawasan nusantara dan Wawasan nasional hendaknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara selalu digunakan sebagai pedoman menjalankan kehidupan karena kebhinekaan negara Indonesia yang begitu besar dapat memunculkan perpecahan bangsa. Wawasan Nusantara dan Nasional dapat dijadikan dasar hukum yang kuat mengenai batas kedaulatan negara Indonesia. Dan juga dapat menjadi alat pemersatu bangsa.
3.3. Daftar Pustaka
http://wikipedia.com
http://google.com
Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal 12-17.7. Meike Mayasari, (2005). Karya Tulis dalam bentuk Makalah, “Persengketaan Daerah Perbatasan Di Wilayah Ambalat Kaitannya Dengan Konsep dan Implementasi Wawasan Nusantara”.8. Reky Susanto, (2011).